WAHAI PENYEMBAH KUBUR 2

Beliau –Mujahid- berkata, ”Laat –dahulunya- adalah seorang yang membuat adonan tepung –gandum- untuk mereka –yang berhaji-. Kemudian dia mati, mereka beri’tikaf di kuburannya.”[5] 
Jadi, jelaslah bahwa sebab penyembahan kepada Wad, yaghuts, Ya’uq, Nasr, dan Laat adalah pengagungan terhadap kubur mereka, kemudian dibuatlah patung-patung mereka hingga disembah.[6] 
Penyembahan Kubur dari Masa ke Masa 
Apa yang disebutkan di atas –yang dilakukan oleh kaum Nuh ’alaihissalaam – merupakan asal-usul terjadinya penyembahan terhadap kubur yang merupakan sumber permulaan kesyirikan yang terjadi di dunia. 
Meskipun kemudian Allah subhanahu wa ta’ala telah membinasakan mereka, karena menentang ajakan rasul-Nya Nuh ’alaihissalaam agar mereka kembali kepada tauhid, beribadah hanya kepada Allah. Namun, penyembahan terhadap orang-orang shalih terus menyebar, sampai kepada umat-umat setelahnya seperti kaum ’Ad –kaum Nabi Hud ’alaihissalaam-, Tsamud –kaum Nabi Shalih ’alaihissalaam-, Madyan –kaum Nabi Syu’aib ’alaihissalaam-, dan yang lainnya. 

WAHAI PENYEMBAH KUBUR 1

Abdurahmantoyib Fastabiqul Khairat July 17 at 1:58pm Reply • Report

Allah subhanahu wa ta’ala telah menciptakan alam semesta beserta isinya, khusnya jin dan manusia, agar mereka beribadah kepada-Nya dengan mengesakan-Nya serta tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.”Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (Q.S. adz-Dzariyat: 56)
Dalam semua bentuk ibadah, yang hakikatnya adalah segala sesuatu yang dicintai dan diridhai Allah subhanahu wa ta’ala, baik berupa perkataan hati, lisan maupun perbuatan hati dan anggota badan, baik yang tampak maupun yang tersembunyi. Seperti mahabbah (kecintaan) dan ta’zhim (pengagungan) kepada Allah, berdo’a, ber-isti’anah dan ber-istighatsah, shalat, shaum, menyembelih kurban, dan bentuk-bentuk ibadah yang lain, semuanya hanya ditujukan kepada Allah subhanahu wa ta’ala semata. 
Berbahagialah Anda yang memiliki keahlian memasak. Ketika Anda berniat untuk mendapatkan penghasilan tambahan, hal pertama yang bisa Anda lakukan adalah menjual kemampuan Anda ini. Anda bisa mengajar memasak, sekaligus menjual hasil masakan Anda.
Meskipun demikian, agar kue-kue atau masakan Anda tampak "menjual", Anda harus punya kemampuan untuk membuat tampilan dan rasa yang juara. Yeni Ismayani, food stylist dan praktisi kuliner, berbagi tips untuk mulai membangun bisnis makanan untuk Anda.