Berbahagialah Anda yang memiliki keahlian memasak. Ketika Anda berniat untuk mendapatkan penghasilan tambahan, hal pertama yang bisa Anda lakukan adalah menjual kemampuan Anda ini. Anda bisa mengajar memasak, sekaligus menjual hasil masakan Anda.
Meskipun demikian, agar kue-kue atau masakan Anda tampak "menjual", Anda harus punya kemampuan untuk membuat tampilan dan rasa yang juara. Yeni Ismayani, food stylist dan praktisi kuliner, berbagi tips untuk mulai membangun bisnis makanan untuk Anda.
1. Jangan takut dicela
"Ih... pasti enggak enak. Dari tampilannya saja saya enggak selera," tutur Yeni menirukan orang yang membatalkan niatnya membeli makanan karena tak tertarik tampilannya. Seseorang yang patah arang mendengar komentar ini biasanya akan langsung marah, atau mengurungkan niat untuk berbisnis. Padahal komentar semacam ini merupakan salah satu ujian, karena tidak semua orang mau mencicipi kue yang belum pernah didengar namanya.
2. Manfaatkan foto dan internet
Bisnis lewat internet paling banyak mendapatkan untung. Bukan saja mempermudah mencari pelanggan, namun juga bisa menampilkan secara real (visual) apa yang kita jual. Terlebih jika Anda memuat juga video tentang pembuatannya, atau kursus membuat kue yang Anda punya. Tidak bisa dipungkiri bahwa visual amat berpengaruh dalam promosi.
3. Gunakan jejaring
Manfaatkan teman-teman lama yang memiliki bisnis. Misal teman yang memiliki bisnis tokerti dikutip Kompas Female kue dan roti, restoran, ataupun kolega Anda yang memang bersedia ikut menjual atau mempromosikan makanan buatan Anda.
4. Kreatif dan imaginatif
Daya kreasi dan imaginasi amat dibutuhkan saat akan membangun bisnis ini, karena bisnis ini membutuhkan pergerakan yang cepat. Bayangkan kalau Anda hanya menawarkan kue yang itu-itu saja. Semua harus dikembangkan dan diperkaya.
"Misalnya dulu orang lain menyajikan nasi goreng spesial. Tapi kok, tidak ada bawang bombay-nya? Atau, kok, sausnya terasa biasa saja? Saya lantas menambahkan bawang bombay dan saus yang punya cita rasa berbeda, misalnya saus bangkok," ujar Yeni se.
5. Promosi dan ekspansi dari mulut ke mulut
Jangan langsung berharap bisnis menghasilkan untung yang besar-besaran. Mendapatkan pesanan untuk suatu event atau perayaan tertentu mungkin mendatangkan untung yang besar. Namun hal itu tentu hanya bersifat sementara. Fokuskan tujuan Anda untuk mendapatkan pelanggan setia. Sesekali beri potongan diskon, atau bonus khusus sebagai gimmick-nya.
6. Kualitas dan food tester
Jaga selalu kualitas. Mulai dari rasa, kebersihan, penyajian, hingga memberikan food tester. Jangan membedakan rasa pada makanan yang berupa tester dengan item yang dijual. Sebab sekali pelanggan kecewa dengan perbedaan rasanya, mereka tidak akan kembali lagi. Akan lebih baik lagi jika Anda memberikan layanan purna jual.
7. Ikutan klub dan pameran
Bila Anda melihat iklan seminar bisnis atau pameran bisnis, jangan ragu untuk segera mendaftar. Jangan meremehkan kekuatan yang bisa ditimbulkan lewat cara ini. Anda akan menemui orang-orang yang sudah berpengalaman dalam berwirausaha, yang tentunya akan dengan senang hati menceritakan kesalahan-kesalahan yang pernah mereka buat. Dari situ, Anda akan banyak belajar.
8. Banyak membaca buku dan belajar dari orang lain
Cari referensi untuk menggali ide. Tetapi ingat, bukan mencontek kreasi orang lain, lho. Anda pasti tidak akan dihormati.
9. Mencari tahu kesukaan pasar dan buat tema
Update terus apa yang sedang tren di pasaran. Misalnya, apa keinginan pasar dan apa yang diinginkan oleh pelanggan.
10. Ciptakan nama atau merek yang mudah diingat
Jangan menggunakan nama yang sulit diingat, apalagi dalam bahasa Inggris atau bahasa asing lain. Selain itu, cari nama yang mewakili karakter bisnis Anda. Misalnya Anda berjualan jajanan pasar, dan nama Anda Michelle. Enggak pas kan, kalau nama toko Anda "Jajan Pasar Michelle"? Memang tidak dilarang, namun kurang pas. (*/Kompas Female)
No comments:
Post a Comment