Demikian pula Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
أَفَلاَ يَتُوْبُوْنَ إِلَى اللهِ وَيَسْتَغْفِرُوْنَهُ وَاللهُ غَفُوْرٌ رَحِيْمٌ. مَا الْمَسِيْحُ ابْنُ مَرْيَمَ إِلاَّ رَسُوْلٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ وَأُمُّهُ صِدِّيْقَةٌ كَانَا يَأْكُلاَنِ الطَّعَامَ انْظُرْ كَيْفَ نُبَيِّنُ لَهُمُ اْلآيَاتِ ثُمَّ انْظُرْ أَنَّى يُؤْفَكُوْنَ
“Maka mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Al-Masih putera Maryam hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli Kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memerhatikan ayat-ayat Kami itu).” (Al-Ma`idah: 74-75)
dan firman-Nya:
Mengenal Sifat Yahudi dan Nashara (4)
Dan firman-Nya:
وَإِذْ قَالَ اللهُ يَا عِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ ءَأَنْتَ قُلْتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُوْنِي وَأُمِّيَ إِلَهَيْنِ مِنْ دُوْنِ اللهِ قَالَ سُبْحَانَكَ مَا يَكُوْنُ لِي أَنْ أَقُوْلَ مَا لَيْسَ لِي بِحَقٍّ إِنْ كُنْتُ قُلْتُهُ فَقَدْ عَلِمْتَهُ تَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِي وَلاَ أَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِكَ إِنَّكَ أَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ
Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: “Hai ‘Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: ‘Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah.’?” ‘Isa menjawab: “Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakannya maka tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara-perkara ghaib.” (Al-Ma`idah: 116)
hingga firman-Nya:
أَنِ اعْبُدُوا اللهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ
“Yaitu: ‘Sembahlah Allah, Rabbku dan Rabb kalian’.” (Al-Ma`idah: 117)
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menyebutkan ucapan mereka bahwa Al-Masih bin Maryam itu adalah satu di antara tiga (sesembahan), juga ucapan mereka bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengangkat seorang anak: dalam banyak tempat dalam kitab-Nya. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan besarnya kedustaan dan cercaan mereka terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala serta ucapan mungkar mereka yang hampir saja langit-langit pecah, bumi terbelah, dan gunung-gunung menjatuhi mereka. Oleh karena itu, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengajak mereka dalam banyak tempat dalam firman-Nya agar tidak menyembah kecuali hanya kepada sesembahan yang satu. Seperti firman-Nya:
وَإِذْ قَالَ اللهُ يَا عِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ ءَأَنْتَ قُلْتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُوْنِي وَأُمِّيَ إِلَهَيْنِ مِنْ دُوْنِ اللهِ قَالَ سُبْحَانَكَ مَا يَكُوْنُ لِي أَنْ أَقُوْلَ مَا لَيْسَ لِي بِحَقٍّ إِنْ كُنْتُ قُلْتُهُ فَقَدْ عَلِمْتَهُ تَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِي وَلاَ أَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِكَ إِنَّكَ أَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ
Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: “Hai ‘Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: ‘Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah.’?” ‘Isa menjawab: “Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakannya maka tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara-perkara ghaib.” (Al-Ma`idah: 116)
hingga firman-Nya:
أَنِ اعْبُدُوا اللهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ
“Yaitu: ‘Sembahlah Allah, Rabbku dan Rabb kalian’.” (Al-Ma`idah: 117)
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menyebutkan ucapan mereka bahwa Al-Masih bin Maryam itu adalah satu di antara tiga (sesembahan), juga ucapan mereka bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengangkat seorang anak: dalam banyak tempat dalam kitab-Nya. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan besarnya kedustaan dan cercaan mereka terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala serta ucapan mungkar mereka yang hampir saja langit-langit pecah, bumi terbelah, dan gunung-gunung menjatuhi mereka. Oleh karena itu, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengajak mereka dalam banyak tempat dalam firman-Nya agar tidak menyembah kecuali hanya kepada sesembahan yang satu. Seperti firman-Nya:
Labels:
tafsir
Mengenal Sifat Yahudi dan Nashara (3)
Adapun orang-orang yang takut kepada Rabbnya, mereka mengamalkan apa yang mereka ketahui. Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kepada mereka ilmu dan rahmat. Sebab barangsiapa mengamalkan apa yang dia ketahui maka Allah Subhanahu wa Ta’ala mewariskan kepadanya ilmu yang dia tidak ketahui. Oleh karenanya, tatkala Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan sifat kaum Nashara bahwa di antara mereka terdapat ahli ibadah dan orang yang berilmu, juga bahwa mereka tidak menyombongkan diri, maka mereka lebih dekat dengan orang-orang yang beriman (lalu beliau menyebutkan ayat di atas).
Tatkala pada mereka terdapat rasa takut dan tidak sombong, maka mereka lebih mendekati hidayah. Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan keadaan orang yang telah menjadi muslim di antara mereka:
وَإِذَا سَمِعُوا مَا أُنْزِلَ إِلَى الرَّسُوْلِ تَرَى أَعْيُنَهُمْ تَفِيْضُ مِنَ الدَّمْعِ مِمَّا عَرَفُوا مِنَ الْحَقِّ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا آمَنَّا فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِيْنَ
Tatkala pada mereka terdapat rasa takut dan tidak sombong, maka mereka lebih mendekati hidayah. Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan keadaan orang yang telah menjadi muslim di antara mereka:
وَإِذَا سَمِعُوا مَا أُنْزِلَ إِلَى الرَّسُوْلِ تَرَى أَعْيُنَهُمْ تَفِيْضُ مِنَ الدَّمْعِ مِمَّا عَرَفُوا مِنَ الْحَقِّ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا آمَنَّا فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِيْنَ
Labels:
tafsir
Mengenal Sifat Yahudi dan Nashara (2)
Antara Kesombongan Yahudi dan Kebodohan Nashara Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullahu menjelaskan tentang sifat sombong yang menyebabkan kaum Yahudi melampaui batas dalam menolak kebenaran:
“Telah diketahui bahwa Ibrahim Al-Khalil ‘alaihissalam adalah pemimpin ahli tauhid kaum muslimin setelahnya, sebagaimana (Allah Subhanahu wa Ta’ala) menjadikannya sebagai pemimpin dan imam. serta para rasul dari keturunan beliau datang setelahnya. Maka orang Yahudi dan Nashara pun membuat berbagai macam bid’ah yang menyebabkan mereka keluar dari agama Allah Subhanahu wa Ta’ala yang mereka diperintahkan untuk mengikutinya, yaitu Islam dalam arti umum (yakni agama para rasul). Oleh karenanya kita diperintahkan untuk mengatakan:
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّيْنَ
“Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalannya orang-orang yang engkau beri nikmat atas mereka, bukan jalan orang yang dimurkai dan bukan pula yang sesat.” (Al-Fatihah: 6-7)
Dan telah shahih dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda:
الْيَهُوْدُ مَغْضُوْبٌ عَلَيْهِمْ وَالنَّصَارَى ضَالُّوْنَ
“Yahudi itu dimurkai dan kaum Nashara adalah orang-orang yang sesat”. (HR. Tirmidzi dari ‘Adi bin Hatim radhiyallahu 'anhu, dishahihkan Al-Albani rahimahullahu dalam Shahih Al-Jami’ no 8202)
Masing-masing dari dua umat ini (Yahudi dan Nashara) telah keluar dari Islam. Dan salah satu dari dua lawan Islam (yaitu kesombongan dan kesyirikan) lebih mendominasi mereka. Orang Yahudi lebih didominasi sifat sombong dan sedikit kesyirikan pada mereka, sedangkan orang-orang Nashara didominasi perbuatan kesyirikan dan sedikit kesombongan pada mereka. Sungguh Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjelaskan hal itu dalam kitab-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman tentang Yahudi:
وَإِذْ أَخَذْنَا مِيْثَاقَ بَنِي إسْرَائِيْلَ لاَ تَعْبُدُوْنَ إلاَّ اللهَ
“Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah.” (Al-Baqarah: 83)
Dan ini merupakan pokok keislaman. Hingga firman-Nya:
وَآتَيْنَا عِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنَاتِ وَأَيَّدْنَاهُ بِرُوْحِ الْقُدُسِ أَفَكُلَّمَا جَاءَكُمْ رَسُوْلٌ بِمَا لاَ تَهْوَى أَنْفُسُكُمُ اسْتَكْبَرْتُمْ فَفَرِيْقًا كَذَّبْتُمْ وَفَرِيْقًا تَقْتُلُوْنَ
“Dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada ‘Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus. Apakah setiap datang kepada kalian seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginan kalian lalu kalian angkuh; maka beberapa orang (di antara mereka) kalian dustakan dan beberapa orang (yang lain) kalian bunuh?” (Al-Baqarah: 87)
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّيْنَ
“Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalannya orang-orang yang engkau beri nikmat atas mereka, bukan jalan orang yang dimurkai dan bukan pula yang sesat.” (Al-Fatihah: 6-7)
Dan telah shahih dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda:
الْيَهُوْدُ مَغْضُوْبٌ عَلَيْهِمْ وَالنَّصَارَى ضَالُّوْنَ
“Yahudi itu dimurkai dan kaum Nashara adalah orang-orang yang sesat”. (HR. Tirmidzi dari ‘Adi bin Hatim radhiyallahu 'anhu, dishahihkan Al-Albani rahimahullahu dalam Shahih Al-Jami’ no 8202)
Masing-masing dari dua umat ini (Yahudi dan Nashara) telah keluar dari Islam. Dan salah satu dari dua lawan Islam (yaitu kesombongan dan kesyirikan) lebih mendominasi mereka. Orang Yahudi lebih didominasi sifat sombong dan sedikit kesyirikan pada mereka, sedangkan orang-orang Nashara didominasi perbuatan kesyirikan dan sedikit kesombongan pada mereka. Sungguh Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjelaskan hal itu dalam kitab-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman tentang Yahudi:
وَإِذْ أَخَذْنَا مِيْثَاقَ بَنِي إسْرَائِيْلَ لاَ تَعْبُدُوْنَ إلاَّ اللهَ
“Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah.” (Al-Baqarah: 83)
Dan ini merupakan pokok keislaman. Hingga firman-Nya:
وَآتَيْنَا عِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنَاتِ وَأَيَّدْنَاهُ بِرُوْحِ الْقُدُسِ أَفَكُلَّمَا جَاءَكُمْ رَسُوْلٌ بِمَا لاَ تَهْوَى أَنْفُسُكُمُ اسْتَكْبَرْتُمْ فَفَرِيْقًا كَذَّبْتُمْ وَفَرِيْقًا تَقْتُلُوْنَ
“Dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada ‘Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus. Apakah setiap datang kepada kalian seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginan kalian lalu kalian angkuh; maka beberapa orang (di antara mereka) kalian dustakan dan beberapa orang (yang lain) kalian bunuh?” (Al-Baqarah: 87)
Labels:
tafsir
Mengenal Sifat Yahudi dan Nashara (1)
تَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِّلَّذِيْنَ آمَنُوا الْيَهُوْدَ وَالَّذِيْنَ أَشْرَكُواْ وَلَتَجِدَنَّ أَقْرَبَهُمْ مَّوَدَّةً لِّلَّذِيْنَ آمَنُوا الَّذِيْنَ قَالُوَاْ إِنَّا نَصَارَى ذَلِكَ بِأَنَّ مِنْهُمْ قِسِّيْسِيْنَ وَرُهْبَانًا وَأَنَّهُمْ لاَ يَسْتَكْبِرُوْنَ
“Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: ‘Sesungguhnya kami ini orang Nasrani.’ Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri.” (Al-Ma`idah: 82)
Penjelasan Beberapa Mufradat Ayat
لَتَجِدَنَّ
“Sesungguhnya kamu dapati”. Huruf lam yang terdapat pada awal kata ini sebagai jawaban dari sumpah, yang memberi faedah penekanan atas kalimat tersebut. Demikian pula nun pada akhir kata yang di-tasydid, memberi penekanan yang sangat kuat akan kebenaran berita yang disebutkan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
قِسِّيْسِيْنَ
Bentuk jamak dari qissis, yang berasal dari kata qassa, yang berarti mencari sesuatu dan menelitinya. Al-Qissis maknanya adalah seorang alim. Adapun dalam ayat ini, yang dimaksud adalah orang-orang yang mengikuti para ulama dan ahli ibadah. Adapun bentuk jamak qissis dalam bentuk jamak taksir adalah qasawisah (قَسَاوِسَة). Lafadz ini ada kemungkinan berasal dari bahasa Arab yang asli dan ada kemungkinan pula berasal dari bahasa Romawi di mana kemudian orang Arab menyerapnya sehingga menjadi bahasa mereka. Sebab dalam Al-Qur`an tidak ada bahasa lain kecuali bahasa Arab. (lihat Tafsir Al-Qurthubi)
وَرُهْبَانًا
Bentuk jamak dari rahib, yang berarti ahli ibadah. Tarahhub berarti beribadah di kuil peribadatan. (lihat Tafsir Al-Qurthubi dan Tafsir Al-Alusi)
“Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: ‘Sesungguhnya kami ini orang Nasrani.’ Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri.” (Al-Ma`idah: 82)
Penjelasan Beberapa Mufradat Ayat
لَتَجِدَنَّ
“Sesungguhnya kamu dapati”. Huruf lam yang terdapat pada awal kata ini sebagai jawaban dari sumpah, yang memberi faedah penekanan atas kalimat tersebut. Demikian pula nun pada akhir kata yang di-tasydid, memberi penekanan yang sangat kuat akan kebenaran berita yang disebutkan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
قِسِّيْسِيْنَ
Bentuk jamak dari qissis, yang berasal dari kata qassa, yang berarti mencari sesuatu dan menelitinya. Al-Qissis maknanya adalah seorang alim. Adapun dalam ayat ini, yang dimaksud adalah orang-orang yang mengikuti para ulama dan ahli ibadah. Adapun bentuk jamak qissis dalam bentuk jamak taksir adalah qasawisah (قَسَاوِسَة). Lafadz ini ada kemungkinan berasal dari bahasa Arab yang asli dan ada kemungkinan pula berasal dari bahasa Romawi di mana kemudian orang Arab menyerapnya sehingga menjadi bahasa mereka. Sebab dalam Al-Qur`an tidak ada bahasa lain kecuali bahasa Arab. (lihat Tafsir Al-Qurthubi)
وَرُهْبَانًا
Bentuk jamak dari rahib, yang berarti ahli ibadah. Tarahhub berarti beribadah di kuil peribadatan. (lihat Tafsir Al-Qurthubi dan Tafsir Al-Alusi)
Labels:
tafsir
ADAB MAKAN SEORANG MUSLIM 1
Oleh : Ustadz Aris Munandar
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
{ يَا غُلَامُ سَمِّ اللَّهَ وَكُلْ بِيَمِينِكَ وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ }
“Wahai anakku, sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah makanan yang berada di dekatmu.” (HR Bukhari no. 5376 dan Muslim 2022)
Hadits di atas mengandung tiga adab makan:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
{ يَا غُلَامُ سَمِّ اللَّهَ وَكُلْ بِيَمِينِكَ وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ }
“Wahai anakku, sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah makanan yang berada di dekatmu.” (HR Bukhari no. 5376 dan Muslim 2022)
Hadits di atas mengandung tiga adab makan:
SIFAT BIDADARI PENGHUNI SURGA 1
oleh: Abu Hamzah & Abu Salma
Sifat Bidadari SurgaAllah Subhanaahu wa Ta'ala berfirman:
إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ مَفَازًا (٣١)حَدَائِقَ وَأَعْنَابًا (٣٢)وَكَوَاعِبَ أَتْرَابًا (٣٣)
"Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa mendapat kemenangan, (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur, dan gadis-gadis remaja yang sebaya." (QS an-Naba': 31-33)
كَذَلِكَ وَزَوَّجْنَاهُمْ بِحُورٍ عِينٍ (٥٤)
"Demikianlah, dan Kami berikan kepada mereka bidadari." (QS. Ad-Dhukhan: 54)
مُتَّكِئِينَ عَلَى سُرُرٍ مَصْفُوفَةٍ وَزَوَّجْنَاهُمْ بِحُورٍ عِينٍ (٢٠)
"Mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli." (QS. At-Thur: 20)
Sifat Bidadari SurgaAllah Subhanaahu wa Ta'ala berfirman:
إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ مَفَازًا (٣١)حَدَائِقَ وَأَعْنَابًا (٣٢)وَكَوَاعِبَ أَتْرَابًا (٣٣)
"Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa mendapat kemenangan, (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur, dan gadis-gadis remaja yang sebaya." (QS an-Naba': 31-33)
كَذَلِكَ وَزَوَّجْنَاهُمْ بِحُورٍ عِينٍ (٥٤)
"Demikianlah, dan Kami berikan kepada mereka bidadari." (QS. Ad-Dhukhan: 54)
مُتَّكِئِينَ عَلَى سُرُرٍ مَصْفُوفَةٍ وَزَوَّجْنَاهُمْ بِحُورٍ عِينٍ (٢٠)
"Mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli." (QS. At-Thur: 20)
Labels:
IMAN,
SURGA DAN NERAKA
SIFAT BIDADARI PENGHUNI SURGA 2
5. Hadits al-Miqdam Ibn Ma’di Karib Rodiallohu 'anhu :
« لِلشَّهِيدِ عِنْدَ اللَّهِ سَبْعُ خِصَالٍ: يُغْفَرُ لَهُ فِي أَوَّلِ دَفْعَةٍ مِنْ دَمِهِ، وَيَرَىٰ مَقْعَدَهُ مِنَ الْجَنَّةِ، وَيُحَلَّىٰ حُلَّةَ الإِيمَانِ، وَيُزَوجُ اثْنَيْنِ وَسَبْعِينَ زَوْجَةً مِنَ الْحُورِ الْعِينِ، وَيُجَارُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَيَأْمَنُ مِنَ الْفَزَعِ الأَكْبَرِ، وَيُوضَعُ عَلَى رَأْسِهِ تَاجُ الْوَقَارِ، الْيَاقُوتَةُ مِنْهُ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا، وَيَشْفَعُ فِي سَبْعِينَ إِنْسَاناً مِنْ أَهْلِ بَيْتِهِ »
“Orang yang mati syahid memiliki 7 [yang benar 8] keistimewaan di sisi Allah: (1) diampuni dosanya di awal kucuran darahnya, (2) melihat tempat duduknya dari surga, (3) dihiasi dengan perhiasan iman, (4) dinikahkan dengan 72 bidadari surga, (5) diamankan dari adzab kubur, (6) aman dari goncangan dahsyat di hari qiamat, (7) diletakkan di atas kepalanya mahkota kewibawaan; satu permata dari padanya lebih baik dari pada dunia seisinya, (8) memberi syafaat kepada 70 orang dari kerabatnya.” (Ahmad, Tirmidzi dan Baihaqi. Silsilah al-Shahihah: 3213, Shahih al-Jami’: 5182)
6. Hadits Mu’adz ibn Anas Rodiallohu 'anhu ;
« مَنْ كَظَمَ غَيْظاً وَهُوَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يُنْفِذَهُ دَعَاهُ اللَّه سُبْحَانَهُ عَلَى رُؤُوسِ الْخَلائِقِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ مِنَ الْحُورِ الْعينِ مَا شَاءَ ».
“Barangsiapa mampu menahan amarah padahal ia mampu untuk melampiaskannya, maka Allah memanggilnya di hadapan para makhluk hingga Dia memberikan hak untuk memilih yang ia suka dari bidadari.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah, hadits hasan. Lihat Shahih al-Jami’: 6518)
7. Hadits Mu’adz t;
« لاَ تُؤْذِي امْرَأةٌ زَوْجَهَا فِي الدُّنْيَا. إِلاَّ قَالَتْ زَوْجَتُهُ مِنَ الْحُورِ الْعِينِ: لاَ تُؤْذِيهِ، قَاتَلَكِ الله، فَإِنَّمَا هُوَ عِنْدَك دَخِيلٌ يُوشِكَ أَنْ يُفَارِقَكِ إِلَيْنَا »
“Tidak ada seorang isteri yang menyakiti suaminya di dunia melainkan bidadari yang menjadi pasangannya berkata: "Jangan engkau sakiti dia -semoga Allah melaknatmu- sesungguhnya ia hanyalah bertamu (di rumahmu), hampir saja ia berpisah meninggalkanmu menuju kami.” (Shahih al-Jami’: 7192)
Imam Ibnul Qoyyim berkata:
"Jika anda bertanya tentang mempelai wanita dan istri-istri penduduk surga, maka mereka adalah gadis-gadis remaja yang montok dan sebaya. Pada diri mereka mengalir darah muda, pipi mereka halus dan segar bagaikan bunga dan apel, dada mereka kencang dan bundar bagai delima, gigi mereka bagaikan intan mutu manikam, keindahan dan kelembutan mereka selalu menjadi kerubutan.
Elok wajahnya bagaikan terangnya matahari, kilauan cahaya terpancar dari gigi-giginya dikala tersenyum. Jika anda dapatkan cintanya, maka katakan semau anda tentang dua cinta yang bertaut. Jika anda mengajaknya berbincang (tentu anda begitu berbunga), bagaimana pula rasanya jika pembicaraan itu antara dua kekasih (yang penuh rayu, canda dan pujian). Keindahan wajahnya terlihat sepenuh pipi, seakan-akan anda melihat ke cermin yang bersih mengkilat (maksudnya, menggambarkan persamaan antara keindahan paras bidadari dengan cermin yang bersih berkilau setelah dicuci dan dibersihkan, sehingga tampak jelas keindahan dan kecantikan). Bagian dalam betisnya bisa terlihat dari luar, seakan tidak terhalangi oleh kulit, tulang maupun perhiasannya.
Andaikan ia tampil (muncul) di dunia, niscaya seisi bumi dari barat hingga timur akan mencium wanginya, dan setiap lisan makhluk hidup akan mengucapkan tahlil, tasbih, dan takbir karena terperangah dan terpesona. Dan niscaya antara dua ufuk akan menjadi indah berseri berhias dengannya. Setiap mata akan menjadi buta, sinar mentari akan pudar sebagaimana matahari mengalahkan sinar bintang. Pasti semua yang melihatnya di seluruh muka bumi akan beriman kepada Allah Yang Maha hidup lagi Maha Qayyum (Tegak lagi Menegakkan). Kerudung di kepalanya lebih baik daripada dunia seisinya. Hasratnya terhadap suami melebihi semua keinginan dan cita-citanya. Tiada hari berlalu melainkan akan semakin menambah keindahan dan kecantikan dirinya. Tiada jarak yang ditempuh melainkan semakin menambah rasa cinta dan hasratnya. Bidadari adalah gadis yang dibebaskan dari kehamilan, melahirkan, haidh dan nifas, disucikan dari ingus, ludah, air seni, dan air tinja, serta semua kotoran.
Masa remajanya tidak akan sirna, keindahan pakaiannya tidak akan usang, kecantikannya tidak akan memudar, hasrat dan nafsunya tidak akan melemah, pandangan matanya hanya tertuju kepada suami, sekali-kali tidak menginginkan yang lain. Begitu pula suami akan selalu tertuju padanya. Bidadarinya adalah puncak dari angan-angan dan nafsunya. Jika ia melihat kepadanya, maka bidadarinya akan membahagiakan dirinya. Jika ia minta kepadanya pasti akan dituruti. Apabila ia tidak di tempat, maka ia akan menjaganya. Suaminya senantiasa dalam dirinya, di manapun berada. Suaminya adalah puncak dari angan-angan dan rasa damainya.
Di samping itu, bidadari ini tidak pernah dijamah sebelumnya, baik oleh bangsa manusia maupun bangsa jin. Setiap kali suami memandangnya maka rasa senang dan suka cita akan memenuhi rongga dadanya. Setiap kali ia ajak bicara maka keindahan intan mutu manikam akan memenuhi pendengarannya. Jika ia muncul maka seisi istana dan tiap kamar di dalamnya akan dipenuhi cahaya.
Jika anda bertanya tentang usianya, maka mereka adalah gadis-gadis remaja yang sebaya dan sedang ranum-ranumnya.
Jika anda bertanya tentang keelokan wajahnya, maka apakah anda telah melihat eloknya matahari dan bulan?!
Jika anda bertanya tentang hitam matanya, maka ia adalah sebaik-baik yang anda saksikan, mata yang putih bersih dengan bulatan hitam bola mata yang begitu pekat menawan.
Jika anda bertanya tentang bentuk fisiknya, maka apakah anda pernah melihat ranting pohon yang paling indah yang pernah anda temukan?
Jika anda bertanya tentang warna kulitnya, maka cerahnya bagaikan batu rubi dan marjan.
Jika anda bertanya tentang elok budinya, maka mereka adalah gadis-gadis yang sangat baik penuh kebajikan, yang menggabungkan antara keindahan wajah dan kesopanan. Maka merekapun dianugerahi kecantikan luar dan dalam. Mereka adalah kebahagiaan jiwa dan penghias mata.
Jika anda bertanya tentang baiknya pergaulan dan pelayanan mereka, maka tidak ada lagi kelezatan selainnya. Mereka adalah gadis-gadis yang sangat dicintai suami karena kebaktian dan pelayanannya yang paripurna, yang hidup seirama dengan suami penuh pesona harmoni dan asmara .
Apa yang anda katakan apabila seorang gadis tertawa di depan suaminya maka sorga yang indah itu menjadi bersinar? Apabila ia berpindah dari satu istana ke istana lainnya, anda akan mengatakan: "Ini matahari yang berpindah-pindah di antara garis edarnya." Apabila ia bercanda, kejar mengejar dengan suami, duhai… alangkah indahnya…!! (dari kitab Hadil Arwah Ila Biladil Afrah (h.359-360)
« لِلشَّهِيدِ عِنْدَ اللَّهِ سَبْعُ خِصَالٍ: يُغْفَرُ لَهُ فِي أَوَّلِ دَفْعَةٍ مِنْ دَمِهِ، وَيَرَىٰ مَقْعَدَهُ مِنَ الْجَنَّةِ، وَيُحَلَّىٰ حُلَّةَ الإِيمَانِ، وَيُزَوجُ اثْنَيْنِ وَسَبْعِينَ زَوْجَةً مِنَ الْحُورِ الْعِينِ، وَيُجَارُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَيَأْمَنُ مِنَ الْفَزَعِ الأَكْبَرِ، وَيُوضَعُ عَلَى رَأْسِهِ تَاجُ الْوَقَارِ، الْيَاقُوتَةُ مِنْهُ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا، وَيَشْفَعُ فِي سَبْعِينَ إِنْسَاناً مِنْ أَهْلِ بَيْتِهِ »
“Orang yang mati syahid memiliki 7 [yang benar 8] keistimewaan di sisi Allah: (1) diampuni dosanya di awal kucuran darahnya, (2) melihat tempat duduknya dari surga, (3) dihiasi dengan perhiasan iman, (4) dinikahkan dengan 72 bidadari surga, (5) diamankan dari adzab kubur, (6) aman dari goncangan dahsyat di hari qiamat, (7) diletakkan di atas kepalanya mahkota kewibawaan; satu permata dari padanya lebih baik dari pada dunia seisinya, (8) memberi syafaat kepada 70 orang dari kerabatnya.” (Ahmad, Tirmidzi dan Baihaqi. Silsilah al-Shahihah: 3213, Shahih al-Jami’: 5182)
6. Hadits Mu’adz ibn Anas Rodiallohu 'anhu ;
« مَنْ كَظَمَ غَيْظاً وَهُوَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يُنْفِذَهُ دَعَاهُ اللَّه سُبْحَانَهُ عَلَى رُؤُوسِ الْخَلائِقِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ مِنَ الْحُورِ الْعينِ مَا شَاءَ ».
“Barangsiapa mampu menahan amarah padahal ia mampu untuk melampiaskannya, maka Allah memanggilnya di hadapan para makhluk hingga Dia memberikan hak untuk memilih yang ia suka dari bidadari.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah, hadits hasan. Lihat Shahih al-Jami’: 6518)
7. Hadits Mu’adz t;
« لاَ تُؤْذِي امْرَأةٌ زَوْجَهَا فِي الدُّنْيَا. إِلاَّ قَالَتْ زَوْجَتُهُ مِنَ الْحُورِ الْعِينِ: لاَ تُؤْذِيهِ، قَاتَلَكِ الله، فَإِنَّمَا هُوَ عِنْدَك دَخِيلٌ يُوشِكَ أَنْ يُفَارِقَكِ إِلَيْنَا »
“Tidak ada seorang isteri yang menyakiti suaminya di dunia melainkan bidadari yang menjadi pasangannya berkata: "Jangan engkau sakiti dia -semoga Allah melaknatmu- sesungguhnya ia hanyalah bertamu (di rumahmu), hampir saja ia berpisah meninggalkanmu menuju kami.” (Shahih al-Jami’: 7192)
Imam Ibnul Qoyyim berkata:
"Jika anda bertanya tentang mempelai wanita dan istri-istri penduduk surga, maka mereka adalah gadis-gadis remaja yang montok dan sebaya. Pada diri mereka mengalir darah muda, pipi mereka halus dan segar bagaikan bunga dan apel, dada mereka kencang dan bundar bagai delima, gigi mereka bagaikan intan mutu manikam, keindahan dan kelembutan mereka selalu menjadi kerubutan.
Elok wajahnya bagaikan terangnya matahari, kilauan cahaya terpancar dari gigi-giginya dikala tersenyum. Jika anda dapatkan cintanya, maka katakan semau anda tentang dua cinta yang bertaut. Jika anda mengajaknya berbincang (tentu anda begitu berbunga), bagaimana pula rasanya jika pembicaraan itu antara dua kekasih (yang penuh rayu, canda dan pujian). Keindahan wajahnya terlihat sepenuh pipi, seakan-akan anda melihat ke cermin yang bersih mengkilat (maksudnya, menggambarkan persamaan antara keindahan paras bidadari dengan cermin yang bersih berkilau setelah dicuci dan dibersihkan, sehingga tampak jelas keindahan dan kecantikan). Bagian dalam betisnya bisa terlihat dari luar, seakan tidak terhalangi oleh kulit, tulang maupun perhiasannya.
Andaikan ia tampil (muncul) di dunia, niscaya seisi bumi dari barat hingga timur akan mencium wanginya, dan setiap lisan makhluk hidup akan mengucapkan tahlil, tasbih, dan takbir karena terperangah dan terpesona. Dan niscaya antara dua ufuk akan menjadi indah berseri berhias dengannya. Setiap mata akan menjadi buta, sinar mentari akan pudar sebagaimana matahari mengalahkan sinar bintang. Pasti semua yang melihatnya di seluruh muka bumi akan beriman kepada Allah Yang Maha hidup lagi Maha Qayyum (Tegak lagi Menegakkan). Kerudung di kepalanya lebih baik daripada dunia seisinya. Hasratnya terhadap suami melebihi semua keinginan dan cita-citanya. Tiada hari berlalu melainkan akan semakin menambah keindahan dan kecantikan dirinya. Tiada jarak yang ditempuh melainkan semakin menambah rasa cinta dan hasratnya. Bidadari adalah gadis yang dibebaskan dari kehamilan, melahirkan, haidh dan nifas, disucikan dari ingus, ludah, air seni, dan air tinja, serta semua kotoran.
Masa remajanya tidak akan sirna, keindahan pakaiannya tidak akan usang, kecantikannya tidak akan memudar, hasrat dan nafsunya tidak akan melemah, pandangan matanya hanya tertuju kepada suami, sekali-kali tidak menginginkan yang lain. Begitu pula suami akan selalu tertuju padanya. Bidadarinya adalah puncak dari angan-angan dan nafsunya. Jika ia melihat kepadanya, maka bidadarinya akan membahagiakan dirinya. Jika ia minta kepadanya pasti akan dituruti. Apabila ia tidak di tempat, maka ia akan menjaganya. Suaminya senantiasa dalam dirinya, di manapun berada. Suaminya adalah puncak dari angan-angan dan rasa damainya.
Di samping itu, bidadari ini tidak pernah dijamah sebelumnya, baik oleh bangsa manusia maupun bangsa jin. Setiap kali suami memandangnya maka rasa senang dan suka cita akan memenuhi rongga dadanya. Setiap kali ia ajak bicara maka keindahan intan mutu manikam akan memenuhi pendengarannya. Jika ia muncul maka seisi istana dan tiap kamar di dalamnya akan dipenuhi cahaya.
Jika anda bertanya tentang usianya, maka mereka adalah gadis-gadis remaja yang sebaya dan sedang ranum-ranumnya.
Jika anda bertanya tentang keelokan wajahnya, maka apakah anda telah melihat eloknya matahari dan bulan?!
Jika anda bertanya tentang hitam matanya, maka ia adalah sebaik-baik yang anda saksikan, mata yang putih bersih dengan bulatan hitam bola mata yang begitu pekat menawan.
Jika anda bertanya tentang bentuk fisiknya, maka apakah anda pernah melihat ranting pohon yang paling indah yang pernah anda temukan?
Jika anda bertanya tentang warna kulitnya, maka cerahnya bagaikan batu rubi dan marjan.
Jika anda bertanya tentang elok budinya, maka mereka adalah gadis-gadis yang sangat baik penuh kebajikan, yang menggabungkan antara keindahan wajah dan kesopanan. Maka merekapun dianugerahi kecantikan luar dan dalam. Mereka adalah kebahagiaan jiwa dan penghias mata.
Jika anda bertanya tentang baiknya pergaulan dan pelayanan mereka, maka tidak ada lagi kelezatan selainnya. Mereka adalah gadis-gadis yang sangat dicintai suami karena kebaktian dan pelayanannya yang paripurna, yang hidup seirama dengan suami penuh pesona harmoni dan asmara .
Apa yang anda katakan apabila seorang gadis tertawa di depan suaminya maka sorga yang indah itu menjadi bersinar? Apabila ia berpindah dari satu istana ke istana lainnya, anda akan mengatakan: "Ini matahari yang berpindah-pindah di antara garis edarnya." Apabila ia bercanda, kejar mengejar dengan suami, duhai… alangkah indahnya…!! (dari kitab Hadil Arwah Ila Biladil Afrah (h.359-360)
Labels:
HADIST,
IMAN,
SURGA DAN NERAKA
BERINFAQLAH AGAR HARTA TETAP BAROKAH
Ketika telah meraih kesuksesan, kadang seseorang lupa daratan. Ketika bisnis di puncak kejayaan, manusia pun lupa akan kewajiban dari harta yang mesti dikeluarkan dan lupa untuk saling berbagi. Semoga sajian singkat ini bisa memotivasi kita untuk gemar berinfak dan memanfaatkan nikmat harta di jalan yang benar.
Labels:
AMALAN
Sunnah yang Dilupakan: Bacaan Setelah Membaca Al Qur’an
Penjelasan menarik mengenai bacaan penutup setelah membaca Al Qur’an.
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله.
أما بعد: فإنَّ إحياء السنن النبوية من أعظم القربات إلى الله،
Sesungguhnya menghidupkan sunah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah termasuk amal yang sangat bernilai untuk mendekatkan diri kepada Allah.
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله.
أما بعد: فإنَّ إحياء السنن النبوية من أعظم القربات إلى الله،
Sesungguhnya menghidupkan sunah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah termasuk amal yang sangat bernilai untuk mendekatkan diri kepada Allah.
DAUROH AKBAR DI YOGYAKARTA
Info Kajian:
Hadirilah Tabligh Akbar Nasional 2010
Ulama Besar Ahlussunnah dari Timur Tengah:
1. Asy-Syaikh DR. Abdullah bin Abdurrahim Al-Bukhari (Dosen Universitas Islam Madinah - Madinah).
2. Asy-Syaikh DR. Muhammad bin Umar Bazmul (Dosen Universitas Ummul Quro - Mekah).
3. Asy-Syaikh DR. Khalid bin Dhahwi Azh-Zhufairi (Imam dan Khotib di Kementrian Urusan Wakaf - Kuwait).
Insya Allah akan diselenggarakan dengan informasi sebagai berikut :
Tema : Menjalin Ukhuwah Dengan Akhlaqul Karimah
Waktu : Sabtu-Senin,10-12 Juli 2010 / 27-29 Rojab 1431 H
Jam : 09.00 Wib – selesai.
Tempat : Masjid Agung Manunggal, Bantul. Jl.Jend.Sudirman no.1 Bantul - DI.Yogyakarta.
Kajian Terbuka untuk Umum bagi kaum Muslimin dan Muslimat
Hadirilah Tabligh Akbar Nasional 2010
Ulama Besar Ahlussunnah dari Timur Tengah:
1. Asy-Syaikh DR. Abdullah bin Abdurrahim Al-Bukhari (Dosen Universitas Islam Madinah - Madinah).
2. Asy-Syaikh DR. Muhammad bin Umar Bazmul (Dosen Universitas Ummul Quro - Mekah).
3. Asy-Syaikh DR. Khalid bin Dhahwi Azh-Zhufairi (Imam dan Khotib di Kementrian Urusan Wakaf - Kuwait).
Insya Allah akan diselenggarakan dengan informasi sebagai berikut :
Tema : Menjalin Ukhuwah Dengan Akhlaqul Karimah
Waktu : Sabtu-Senin,10-12 Juli 2010 / 27-29 Rojab 1431 H
Jam : 09.00 Wib – selesai.
Tempat : Masjid Agung Manunggal, Bantul. Jl.Jend.Sudirman no.1 Bantul - DI.Yogyakarta.
Kajian Terbuka untuk Umum bagi kaum Muslimin dan Muslimat
Labels:
DAUROH DAN JADWAL KAJIAN
Download Software Golden Al Wafi Translator
Golden Al-wafi Arabic Translator adalah sebuah software penerjemah bahasa arab yang sangat professional. Software ini dikembangkan dan dikhususkan untuk melakukan penerjemahan multi dokumen. Dan hal itu membuat software ini menjadi sangat cocok dipergunakan untuk proses penerjemahan tingkat lanjut.
Features
Seperti dijelaskan sebelumnya, software ini sangatlah bagus. Memiliki banyak keunggulan yang tidak dimiliki oleh berbagai software kamu bahasa Arab sederhana lainnya.Beberapa fitur yang dimiliki oleh software ini antara lain:
* Penerjemahan yang cepat dan akurat
* Sebuah “mesin” penerjemah versi baru
* Mampu menerjemahkan ribuan kata dalam beberapa detik saja
* Pembacaan Text-to-Speech
* Memiliki entri kamus lebih dari 2.000.000 kata
* Memiliki beberapa kamus terspesialisaei dalam bidang Medicine, Biology, Physics, Mathematics, Chemistry, Engineering and Geology
* Penerjemahan multi dokumen
* Penerjemahan multi file via background
* Kamus Arab-English
* Kamua English-Arab
* Pengecekan ejaan [English]
* Text arab tanpa harakat
* Penerjemahan kata benda yang tepat
* User interface dengan dua macam bahasa
untuk download klik http://artikelassunnah.blogspot.com/2010/07/download-software-golden-al-wafi.html
Features
Seperti dijelaskan sebelumnya, software ini sangatlah bagus. Memiliki banyak keunggulan yang tidak dimiliki oleh berbagai software kamu bahasa Arab sederhana lainnya.Beberapa fitur yang dimiliki oleh software ini antara lain:
* Penerjemahan yang cepat dan akurat
* Sebuah “mesin” penerjemah versi baru
* Mampu menerjemahkan ribuan kata dalam beberapa detik saja
* Pembacaan Text-to-Speech
* Memiliki entri kamus lebih dari 2.000.000 kata
* Memiliki beberapa kamus terspesialisaei dalam bidang Medicine, Biology, Physics, Mathematics, Chemistry, Engineering and Geology
* Penerjemahan multi dokumen
* Penerjemahan multi file via background
* Kamus Arab-English
* Kamua English-Arab
* Pengecekan ejaan [English]
* Text arab tanpa harakat
* Penerjemahan kata benda yang tepat
* User interface dengan dua macam bahasa
untuk download klik http://artikelassunnah.blogspot.com/2010/07/download-software-golden-al-wafi.html
Labels:
SOFTWARE ISLAM
Subscribe to:
Posts (Atom)