Keseimbangan Harga Menurut Ibnu Khaldun

Oleh: Adiwarman A. Karim (Muamalat Institut)

Siapa tak kenal Ibn Khaldun. Bagi dunia Islam ia adalah seorang ulama ternama, sedangkan bagi para ekonom ia dikenal sebagai salah seorang bapak ilmu ekonomi. Ahli sejarah ekonomi terkemuka, Joseph Schumpeter, mencatat nama Ibn Khaldun di dua tempat dalam bukunya History of Economic Analysis.

Karya monumental Ibn Khaldun adalah Al-Muqaddimah yang menjadi sumber dari berbagai ilmul sosial seperti sejarah, psikologi, geografi, ekonomi, dan sebagainya. Ulama yang lahir di Tunisia (1332) dan wafat di Kairo (1406) ini juga diakui oleh penasihat ekonomi Presiden Reagen sebagai inspirator teori pajak yang dikenal dengan nama "Kurva Laffer".

Ekonomi Syariah

Ekonomi syariah merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang dilhami oleh nilai-nilai Islam. Ekonomi syariah berbeda dari kapitalisme, sosialisme, maupun negara kesejahteraan (Welfare State). Berbeda dari kapitalisme karena Islam menentang eksploitasi oleh pemilik modal terhadap buruh yang miskin, dan melarang penumpukan kekayaan. Selain itu, ekonomi dalam kaca mata Islam merupakan tuntutan kehidupan sekaligus anjuran yang memiliki dimensi ibadah.

Perbedaan ekonomi syariah dengan ekonomi konvensional

Sistem ekonomi syariah sangat berbeda dengan ekonomi kapitalis, sosialis maupun komunis. Ekonomi syariah bukan pula berada ditengah-tengah ketiga sistem ekonomi itu. Sangat bertolak belakang dengan kapitalis yang lebih bersifat individual, sosialis yang memberikan hampir semua tanggungjawab kepada warganya serta komunis yang ekstrim, ekonomi Islam menetapkan bentuk perdagangan serta perkhidmatan yang boleh dan tidak boleh di transaksikan. Ekonomi dalam Islam harus mampu memberikan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat, memberikan rasa adil, kebersamaan dan kekeluargaan serta mampu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap pelaku usaha.

Budidaya Jamur Merang Jadi Unggulan di Indramayu

Jangan pernah sepelekan jamur karena cendawan ini selain menyehatkan badan, ternyata juga dapat 'menggendutkan' kantong! Nggak percaya? Tanyakan kepada JPMI (Jaringan Pengusaha Muslim Indonesia) Cabang Indramayu yang sudah meraup puluhan juta rupiah dari bisnis jamur merang.

Dari 'Dakling' Jadi Profesional
Ada istilah unik di Indramayu untuk menyebut pengusaha dadakan, yaitu 'dakling' alias dadak eling. Untuk mengantisipasi para pengusaha muslim yang minim skill dan pengetahuan manajemen tersebut, JPMI Indramayu mengadakan training wirausaha tiga bulanan. Materi yang diberikan biasanya bertema manajemen bisnis. Walhasil, JPMI Indramayu mampu merekrut dan membina lebih dari 400 pengusaha kecil dan menengah di wilayah Kabupaten Indramayu. Dari ratusan pengusaha tersebut, ada 70 pengusaha yang concern dalam pembudidayaan jamur merang.