AYAH IBU JANGAN LUPAKAN AKU

Wahai saudaraku pendidik, menyayangi dan bersenda gurau dengan anak kecil termasuk bentuk kasih sayang dan kedalaman pemahaman seseorang dalam dien.

Rasulullah Shallallahu’Alaihi wa sallam adalah sosok pemimpin manusia yang sangat bersikap lemah lembut terhadap anak-anak kecil. Seperti kita ketahui beliau pernah menggendong Hasan di atas pundaknya, Beliau pun mengajak tertawa, membuka mulut dan menciumnya, serta memperlihatkan dia sedang bermain, lari ke sana ke mari. Setelah itu Nabi Shallallahu’Alaihi wa sallam pun menangkapnya. Subhannallah…
Wahai saudaraku pendidik, tidakkah kita bercermin dari Rasulullah Shallallahu’Alaihi wa sallam?
Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu meriwayatkan:
“Bahwasanya Rasulullah mencium Al-Hasan bin Ali kala itu Al-Aqra’ bin Habis At-Tamimi duduk di sisinya, Al-Aqra’ berkata: “Saya punya sepuluh orang anak namun tidak satu anakpun pernah saya cium!” Rasulullah menoleh kepadanya lalu berkata:
مَنْ لاَ يَرْحَمْ لاَ يُرْحَمْ
“Barangsiapa yang tidak menyayangi niscaya tidak akan disayang!”

PADAMNYA API CEMBURU 1

Penulis : Al-Ustadzah Ummu Ishaq Al-Atsariyyah

Cemburu, asal tidak berlebihan, merupakan salah satu sifat terpuji yang harus dimiliki pasangan suami istri. Sayangnya, kerusakan moral atas nama modernitas telah mengikis rasa cemburu itu. Walhasil, pintu perselingkuhan pun terbuka lebar hingga berujung pada runtuhnya bangunan rumah tangga.
Banyak kita jumpai fenomena di mana seorang suami tidak lagi merasa berat hati bila melihat istrinya keluar rumah berdandan lengkap dengan beraneka polesan make-up di wajah. Sang istri datang ke pesta, ke pusat perbelanjaan, ataupun ke tempat kerja hanya dengan pakaian ‘sekedarnya’ yang memperlihatkan auratnya. Tak cuma itu, keluarnya istri dari rumah pun seringkali hanya ditemani sopir pribadinya.
Hati suami seakan tak tergerak. Darahnya pun seolah tidak mendidih melihat semua itu. Justru terselip rasa bangga bila istrinya dapat tampil cantik di hadapan banyak orang. Parahnya lagi, dia tetap merasa tenang ketika ada lelaki lain yang mendekati istrinya dan berbicara dengan nada akrab. Bahkan sekali lagi dia merasa bangga bila lelaki lain itu mengagumi kecantikan istrinya.

Yang ironis, sang suami dengan semua itu, kemudian memandang dirinya sebagai seorang yang berpikiran maju, moderat, penuh pengertian, dan mengikuti perkembangan jaman. Innalillahi wa inna ilaihi raji‘un.
Sumber: http://asysyariah.com/syariah.php?menu=detil&id_online=132

PADAMNYA API CEMBURU 2

Kebobrokan akhlak yang sangat parah pun menimpa, tatkala ghirah itu hilang… tatkala bara cemburu itu padam… Seorang suami tidak lagi memiliki ghirah terhadap istrinya, tidak ada rasa cemburu yang membuat dia menjaga istri dengan baik. Menyimpannya dalam istana yang mulia agar tidak terjamah tatapan mata dan sentuhan tangan yang tidak halal… Tidak ada lagi rasa cemburu di hatinya yang dapat mendorong untuk menjaga istrinya agar tidak melakukan hal-hal yang dilarang Allah dan Rasul-Nya, agar tidak melakukan pelanggaran akhlak dan moral. Bahkan, dia sendiri terjerembab, jatuh dalam jurang kenistaan.